• Breaking News

    Minggu, 13 Agustus 2017

    MELANGKAH YANG PASTI, Oi

    LANGKAH PASTI SUARA HATI

    Daeng A'an Passholle
    Daeng A'an Passholle
    Kurang lebih sepekan lagi Organisasi Ormas Oi akan mengadakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun. Seperti anak remaja seusia ini akan memasuki jenjang perguruan tinggi. Mereka akan memilih universitas dan jurusan yang akan menghantarnya pada kehidupan dan masa depan yang di cita citakannya.

    Berdiri pada tanggal 16 Agustus 1999 pasca reformasi menjadikan nuansa baru dari fans Iwan Fals dalam mengambil sikap yang tetap dalam "jalur" independent secara lembaga. Pergantian pemimpin di ormas Oi terjadi awalnya setiap 3 tahun sekali yang pada akhirnya diubah menjadi 4 tahun sekali pada munas 5 asrama haji pondok gede yang menghantarkan Ibu Hj. Rosana Listanto menduduki kepemimpinan BPP Ormas Oi menjadi Ketua Umum periode 2013-2017 dan kembali pada Munas 6 ormas Oi di Bandar Lampung terpilih pada periode ke dua 2017-2021.

    Dengan SOPAN (Seni, Olah raga, Pendidikan, Akhlak dan Niaga) yang menjadi program kerja juga menjadi filosofi gerak dalam bertindak dalam keseharian khusunya pada sesama anggota Oi dan lingkungannya.
    Organisasi yang tidak berafiliasi dengan partai politik ini terus berlanjut mengadakan kegiatan kegiatan dalam program kerja di seluruh wilayah Indonesia yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah, kota dan kelompok.
    Sebagai Dewan Pembina Pusat, Bapak H. Virgiawan Listanto (Iwan Fals) terus memberi support pada seluruh anggota untuk melakukan gerakan nasional semisal donor darah yang rutin serentak, tanam pohon, bersih lingkungan dan pendirian perpustakaan dan sanggar belajar pada kelompok kelompok Oi.

    Iwan Fals yang lebih di kenal dengan kepeduliannya pada kondisi sosial selalu berpesan akan kegiatan yang dilakukan tidak terlalu membebankan pada kerja yang terlalu rumit, tapi lebih kepada sebuah rutinitas kerja yang kecil dan terprogram.

    Di usia 18 tahun ini tentu Ormas Oi harus lebih memperlihatkan kerja nyatanya ketimbang hanya kumpul kumpul seperti layaknya komunitas biasa atau sebagai penggemar saja, dan lebih dari itu ormas Oi pada semua tingkatan kepengurusan sudah sadar diri untuk merapikan semua personil kepengurusan, adminidtrasi anggota dan lebih jauh lagi tentang sekretariat yang permanen. Tentu dalam kepengurusan selama ini sudah banyak yang menempati sekretariat yang layak tapi tidak sedikit juga yang masih bingung menngkondisikan sekretariatnya.

    Untuk menjadi organisasi yang bisa dipandang, Oi sudah harus lebih konsen pada membesarkan organisasi ketimbang sibuk bingung dengan memikirkan jadwal konser Iwan Fals.

    Dengan terciptanya kedekatan sang bapak Oi (Iwan Fals) dengan anggota Oi sudah menunjukkan kedewasaan dan kesadaran bahwa Iwan Fals pun juga makhluk sosial yang butuh "lebih dekat" pada anak anaknya yang membantunya untuk mecapai impian impian sosialnya yg selalu didengungkan diatas pangggung selebritasnya.

    Banyak orang diluar sana masih melihat Oi sebagai komunitas biasa, padahal Oi adalah ormas yang punya legalitas dari pemerintah yang terdaftar mulai dari tingkat nasional , wilayah dan kota/kabupaten. Mungkin 'cap' komunitas selama ini disandangkan pada Oi adalah sebuah hal yang wajar karena dari seluruh pendiri Oi yang jumlahnya 300 adalah fans sang legenda musik Indonesia itu.

    Tentunya juga masyarakat mau tahu bahwa Oi adalah ormas, bukan komunitas biasa yang hanya sebagai penonton konser, pencinta lagu lagu walau didalamnya mayoritas tapi dalam kenyataan banyak diantara kami bukan pencinta tapi tertarik dengan konsep keBhinekaan dan program yang ada di Oi.

    Kelompok Oi tidak saja ada di Indonesia melainkan juga ada dimanca negara seperti Hong Kong, Mesir, Malaysia, dan beberap negara lainnya. Banyaknya anggota inilah membuat kami lebih merasakan kesatuan Indonesia yang utuh dan masyarakat dunia yang universal. Di Ormas Oi menjadikan hubungan kemanusiaan lebih utama tanpa membedakan golongan, agama, suku dan bahasa. Oi ada di pesantren, kampus, kota dan pelosok desa bahkan yang paling terpencil sekali pun.

    Tugas berat sebagai pengurus ormas Oi jelas sudah terlihat dengan keaneka ragaman ini karena begitu banyaknya anggota dengan pola pikir yang berbeda beda, ide yang menggunung, impian yang selangit tanpa kadang mau membumi bahwa banyak hal hal kecil yang perlu dikerjakan ketimbang bermimpi besar tapi tak memulai dari yang kecil kecil.

    Percayalah, bahwa hal hal yang tidak dimulai dari yang kecil mustahil yang besar akan tercapai. Olehnya itu, harapan penulis untuk menjadikan diri kita sadar akan tanggung jawab besar yang mulia tanpa pamrih ini betul betul kita bangun dengan kedewasaan berfikir dan bertindak dengan skala prioritas, bukan angan angan semata tanpa bergerak.

    Sebagai penutup dari tulisan ini, penulis menghimbau pada semua tingkatan kepengurusan bahwa agenda Rekernas Ormas Oi secepatnya akan diadakan, dalam pada itulah kita semua harus hadir menjadi delegasi untuk membuat format agenda proker (program kerja) yang sejalan dengan landasar kerja SOPAN, tidak muluk muluk sehingga target target periode ini akan tercapai dengan maksimal.
    Semoga langkah kita kedepannya anggota Ormas Oi lebih konsen memberi nuansa membangun Indonesia ketimbang "terseret" ikut berkoar saling mengkritisi apa apa diluar kemampuan daya berfikir serta kemampuan tenaga kita.

    Mengutip ucapan budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) bahwa " Oi adalah Obor Ilahi " tentu sangat dalam maknanya bahwa "Sang Kiyai" itu melihat Oi tak seperti partai yang punya tujuan "khusus" tapi Oi lebih pada keihklasan mengerjakan sesuatu tanpa pamrih untuk Indonesia dan kemanusiaan.

    Akhir kata, sebagai harapan sang penulis, marilah kita kembali menyatukan langkah kita tanpa membedakan mana yang datang lebih dulu dan mana yang datang belakangan, tapi kita tumbuhkan kesepahaman bahwa kita datang bersama sama untuk menyatukan diri dalam berkumpul untuk mengerjakan kebaikan, untuk kita, untuk lingkungan, untuk kemanusian, untuk Indonesia dan untuk semesta, dan itulah tujuan mulia kita di Oi yang membuat "LANGKAH PASTI SUARA HATI".

    Selamat Ulang Tahun Ormas Oi ke 18 tahun,
    Selamat untuk terus berproses
    Selamat BERKARYA, dengan Saling asah, Saling asih, saling asuh. :)

    "teruslah bekerja, persoalan begitu menantang" (Iwan Fals)

    salam sopan saya,

    Daeng A'an Passholle
    (mantan Ketua BPK Oi Gresik)

     

    1 komentar:

    Munas Oi

    Rakernas Oi

    Muskot Oi