Oi yang dihuni sebagian besar kaum hawa ini cermin dari "terhapusnya" paradigma bahwa perempuan hanya bisa ada di dapur, sumur, kasur.
Mereka bukanlah orang yang tidak punya keinginan berkembang dan maju dan juga bukanlah (mungkin) semua orang yang sebagian besar dililit ekonomi di kanpung halamannya tapi mereka adalah orang orang yang ingin merubah hidup secara universal, baik pemikiran, gaya hidup, wawasan, dan lebih lebih pada financial yang perlu diperbaiki. Perjuangan mereka untuk mengubah diri sebenarnya yang utama adalah sebuah ibadah yang mulia. Hijrahnya adalah sebuah ibadah yang tentu menjadi "iman" yang mempunyai nilai tinggi ketimbang mereka disebut sebagai "Buruh Migran".
Kita bayangkan saja perjuangan mereka secara pribadi yang meninggalkan anak, orang tua bahkan suami tercinta di kampung halaman untuk mengubah nasib yang muaranya pada penghasil devisa negara, tentu "pahlawan devisa" negara adalah sangat layak disandang oleh mereka. Pertaruhan hidup kadang ditiang gantungan, caci maki, siraman air panas juragan mereka lalui untuk satu tujuan hidup, bukanlah persoalan enteng ketika mereka melawan dengan fisik tapi kepasrahan mereka itulah yang tak terlihat oleh "sang agen" yang (tak mau tahu) persoalan yang dihadapi satu satu persatu. Agen dan penyalur hanya ongkang ongkang kaki menerima "upeti" di istana real estatenya.
Oi Merah Putih dalam istiqomahnya menjalankan berbagai program yang dibuat bersama sama itu adalah cerminan dari inginnya ada sebuah perubahan signifikan pada individu individu anggotanya yang pastinya juga tidak gampang untuk menggiringnya pada kegiatan kegiatan tersebut, suka duka yang hampir dimiliki oleh semua organisasi juga terjadi di Oi Merah Putih dalam perjalanannya yang menasuki usia ke 4 tahun ini.
Teruslah berjuang saudariku, hidup memang tak gampang tapi tak gampang pula hidup ditempuh tanpa perjuangan keras. Teruslah memperbaiki diri, belajarlah yang banyak tentang hak-hak dan taatlah pada kewajiban sebagai "abdi" yang baik sehingga dunia memberimu penghargaaan sebagai manusia super, dan mulia dihadapan Allah, Rabb Yang Maha Menyanyangi hamba yang pekerja keras dan cerdas serta beriman. Jadilah "Malahayati Juang" yang modern.
Selamat Ulang Tahun. Oi Merah Putih.
Tetaplah punya prinsif, dan jangan terlena karena rayuan, hidup ini bukanlah mainan tapi ibadah dan perjuangan.
Salam Oi,
"Langkah Pasti Suara Hati, Oi"
 Daeng A'an Passholle |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar