• Breaking News

    Sabtu, 16 Februari 2013

    FESTIVAL PESTA RAKYAT KE-8 KAMPUNG BUDAYA LEMBUR TENGAH 2012

    Sukabumi-- Meriah dan beraroma khas kebudayaan adat, itu yang terpancar dari gelaran acara festival pesta rakyat ke-8 kampung Budaya Lembur Tengah Kabupaten Sukabumi. Acara yang dimotori atas kerjasama BPK Oi Kabupaten Sukabumi, Kampung Budaya lembur Tengah, Pemuda Muhammadiyyah Sukabumi serta Pecinta Alam Sendjakala berlangsung pada 5 sampai 7 Juli 2012 lalu di kampung Budaya Lembur Tengah Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi ini berlangsung meriah. Itu tampak jelas dari antusias masyarakat yang datang sejak acara dibuka dengan pemukulan gendang oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.

    Setelah itu Beragam acara yang disuguhkan panitia, mulai dari Festival PEPES PEDA (peserta pestival penyanyi sunda), festival pupuh, festipal pencak silat, festival alimpaido (kaulinan budak baheula), gelar seni kacapi suling, gondang, tabligh akbar, calung, musik religi hingga pagelaran wayang golek pojok si cepot pujaran Giri harja 3.


    Menurut ketua panitia, Edy yusuf, Kegiatan yang diselenggarakan atas dasar spirit kebersamaan ini mencerminkan masyarakat yang bersatu, gotong royong dan menambah optimis bagi percepatan pembangunan sebuah peradaban masyarakat yang peduli, humanis, familier dari masyarakat sunda yang religious.

    Banyak pesan yang mengandung nilai-nilai positif yang disampaikan pada acara ini, lanjut Edy yang juga menjabat sebagai wakil ketua BPK Kabupaten Sukabumi. Diantaranya nilai pendidikan, sosial, seni budaya, religious, cerdas dan kemandirian. Nilai pendidikan yang tersirat pada bagaimana masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang budaya sunda sebagai jati diri masyarakat pasundan yang selalu mengedepankan gotong royong dan kebersamaan.

    Pada nilai sosial, tergambar dari sumbangsih positif bagi percepatan indeks pembangunan manusia Sukabumi, dimana kegiatan ini mampu mendongkrak semangat masyarakat untuk membangun sebuah tatanan peradaban modernis tanpa meninggalkan jati diri bangsa yang sesungguhnya.

    Di seni budaya tergambar kental menunjukan sebuah budaya sunda yang peduli terhadap nilai-nilai kearifan lokal sebagai bentuk kecintaan dan pelestarian budaya leluhur. Kebersamaan, kegiatan yang santun serta bernuansa sundanese religious yang terbebas dari nuansa modernis yang arogan dan individualis mencerminkan nilai religious.

    Nilai kecerdasan tergambar dari bagaimana panitia dan masyarakat mampu membuat perencanaan yang kemudian dituangkan pada kegiatan yang dikemas dalam bingkai kekeluargaan dan semangat atas cita-cita luhur membangun peradaban masyarakat sunda berkemajuan. Serta kemandirian dari pemanfaatan sumber daya lokal murni. "kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta mensukseskan acara ini" ucapnya.

    Pada kesempatan lain, ketua BPK Oi kabupaten Sukabumi, Heri Rismawan mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa organisasi Oi Sukabumi menjadi organisai yang bercitra positif dimata masyarakat. sebab, selama ini masih ada sebagian kecil nada sumbang dari masyarakat Sukabumi khususnya dalam menilai Oi.

    "Kami ingin merubah pandangan masyarakat bahwa Oi adalah organisasi yang punya program jelas dan positif, salah satu contohnya ya dengan kegiatan seperti ini" ungkapnya saat mendampingi ketua umum BPP Oi Dr. Sony Teguh Trilaksono yang turut menyempatkan hadir di acara itu.(*- Alan)


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Munas Oi

    Rakernas Oi

    Muskot Oi