Selasa 10 juli 2012 bermulanya perjalanan kami ke kota Chefchoun Morocco. Kota yang memiliki ciri khas tersendiri diantara kota-kota yang ada di Morocco. Pengunungan yang terhampar luas serta di hiasi beragam kumpulan rumah-rumah eksotik ala Morocco di sertai dengan lika-liku jalan yang menambah ke indhannya yang sulit untuk di gambarkan dengan kata-kata.
Chefchoun kota yang berada di sebelas timur bagian utara dari kota Tetoun Morocco. Merupakan Kota nya para turis untuk bersantai ria dengan para sahabat dan para keluarga, juga kota para pujangga yang ingin menghilangkan penatnya kota serta ingin menghirup udara segar pengunungan yang masih bersih dan jauh dari kegalauan Zaman.
Perjalanann kamipun bermula dari madinah Qodimahnya chefchoun. berlanjut ke bukit Kalla, yang mana menurut sebagian orang-orang kalla merupakan pusatnya Ganja terbesar di Maroko. Untuk sampai ke daerah kalla ini kami membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2 jam perjalanan. Menempuh lereng bukit yang terjal yang di penuhi dengan bebatuan serta ditemani terik panasnya Matahari. Walaupun begitu, hal ini tidak menghentikan niat kami untuk sampai ke puncak bukit yang di huni oleh sebagian kaum berber asli morocco itu.
Tepat ketika Matahari di atas kepala, kami tiba di desa yang bernama Kalla, desa yang memiliki tumbuhan ganja-ganja Morocco yang begitu luas. Yang luasnya seluas mata memandang.
Di desa Kalla kami di terima dan di sambut baik oleh masyarakat yang notabene arabic morocco atau bisa di panggil kaum berber. Dengan senyum manisnya mereka menyapa kami dan menawarkan tempat peristirahatan kepada kami untuk menghela nafas sejenak setelah menempuh perjalanan yang melelahkan.
Tak hanya berakhir di desa ganja ini, selang satu jam beristirahat kami kembali melanjutkan perjalanan ke daerah agchour yang berjarak kurang lebih 20 km dari desa kalla ini. Namun perjalan kami ini tidak kami lalui dengan berjalan kaki kembali melainkan dengan menaiki mobil, because melihat kondisi dan situasi dari beberapa anggota kami yang sudah tampak kelelahan atau dehidrasi sekali. Maklum musim panasnya di maroko suhu udara bisa mencapai 40 derjat celcius.
Perjalan ke daerah agchour ini memiliki kesan tersendiri bagi kami. Ketika di desa Kalla kami menemukan hamparan luas ladang ganja milik petani Morocco namun di daerah Aagchour kami menemukan beranekaragam k indahan Morocco lainnya. Mulai dari sungai yang mengalir jernih dan bersih, didampingi pengunungan yang berdiri kokoh menemani aliran sungai, serta pepohonan rindang mengelilingi lereng bukit kota Agchour.
Perjalanan dari desa Kalla menuju kota Agchour kami lalui dengan menaiki mobil sewaan milik para petani yang adaa dsana, maklum, perjalanan bukit yang berbatu terjal serta lereng gunung, tidak mungkin bisa kami tempuh dalam suhu panas yang sangat menyengat itu.
Hanya berselang 60 menit atau 1 jam dari desa Kalla,sampai lah kami di kota Agchour, yang indah permai ini. Di kota Agchour kami mendrikan tenda untuk bermalam dan beristirahat serta mengakhiri pertualangan kami di kota Chefchoun.
Beristirhat menghilangkan penat perjalanan sambil memandang hamparan gunung yang begitu luas dan udara yang segar serta elok nan bersih. Kota kecil yang memiliki beribu kesan di benak kami,sekali melihat sulit untuk dilupakan. Ini lah dia daerah Agchour dan Kalla yang menjadi pusat perhatian para turis, akan alamnya, serta keindahannya, memiliki ketertarikan tersendiri bagi para pengunjungnya.
(*-Fauzan Azmi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar